23 May 2006

Kesedihan Susilo Bambang Yudhoyono

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedih saat hadir pada peringatan Hari Bumi International di Jakarta, Sabtu 22 April 2006. Ia mengaku prihatin hutan di Indonesia mengalami kerusakan lebih dari 2 juta hektar per tahun, akibat penebangan liar dan kebakaran hutan.

*******

Bukan cuma SBY yang sedih, semua rakyat indonesia juga sedih. Bukan hanya sedih karena hutan gundul tapi juga sedih dengan keberadaan negara yang carut marut begini. Mantan presiden Suharto juga akan teramat sedih. Negara yang udah dibangun dengan susah payah, dengan darah juga dengan segala cercaan dan cacian, kini hancur oleh orang-orang yang ngaku intelek dan bersih dengan jargon demokrasi. Bullshit semua!Cacian terhadap pak Harto, yang dilakukan orang-orang intelek, ternyata kini merekalah monyet-monyet penguras uang rakyat. Menyalahkan orang untuk mengambil keuntungan pribadi.

Apa sih hasil demokrasi??? Yang ada negara tampak kacau, hidup semakin tercekam dengan aneka demo dan pengrusakan.Ah aku merindukan masa-masa pak Harto dulu. Masa yang baik dan penuh ketenangan.

Sayangnya orang yang saya banggakan, bapak SBY, yang tadinya dapat mewarisi kepemimpinan seperti pak harto, kini sepertinya lemah bagaikan ayam sayur. Tak kuasa dibelit para pembantunya. Terikat oleh para ular-ular berbisa. Belum lagi orang yang ngaku wakil rakyat, cuma gedein perut pribadi. Tak berdaya untuk membela kaum lemah. Buat ngesahin RUU APP aja nungguin demo. Sampai sekarang gak kelar-kelar. Ya wal hasil wal hasil. Sal sil sul aja deh. he he he.

Do'a-in aja buat bangsa dan juga SBY agar dapat bertindak lebih tegas. Seperti Fidel Castro, Ahmad Dinejad, Khomaini atau presiden China yang berani menghukum mati para koruptor.
Amin.

11 May 2006

Belanja di ATS-COM.com

Tanggal 02 Mei 2006:
Siang hari saya order barang di ATS-COM.com via internet. Barang yang saya pesan ada 2 yaitu : USB Data Cable Nokia type DKU5 (v2.0) dan LCD Nokia 8250. Kabel data akan saya gunakan untuk browsing internet via Nokia CDMA, sedangkan LCD untuk hp lama yang nganggur.

Tanggal 03 Mei 2006:
Jam 12:36 saya dapat telpon konfirmasi orderan dari ATS, dan akan diantar sebelum jam 16:00. Tapi sekitar jam 14:00 orang dari ATS telpon lagi dan bilang bahwa barang belum bisa diantar karena terjebak kemacetan demo buruh. I said: "oce deh, saya tunggu besok".

Tanggal 04 Mei 2006:
Sekitar after lunch, pesanan saya datang via kurir. Sewaktu saya cek barangnya, kabel data ok tapi kondisi LCD tidak sempurna, alias framenya penyok-penyok. Menurut si kurir, semua stok LCD yang ada di ATS kondisinya seperti itu. Yo wis, dengan terpaksa saya terima, saya pikir yang penting kan masih berfungsi.

Pulang kantor saya mampir ke toko hp deket rumah. Minta tolong teknisi untuk bongkar n pasangin LCD. Si teknisi kerepotan juga untuk masang/ngepasin LCD karena framenya penyok-penyok. LCD nggak bisa kepasang, karena menurut teknisi itu bukan LCD untuk 8250 tapi untuk 8210. Setelah saya perhatikan, memang beda antara LCD asli yang ada di hp dengan LCD yang dari ATS. Yang dari ATS agak lebar, dan dudukan speakernya ada per-nya (yang asli tanpa per). Ya udah, pulang tanpa hasil.

Karena ada beberapa acara yang cukup menyita waktu, baru tanggal 08 Mei 2006 jam 09:48 saya komplain ke ATS via email. Jam 14:14 ada email balesan dari ATS: "LCD bergaransi 1 bulan dan bisa diretur. Semua LCD 8250 di stok kami bentuknya sama. Tdk ada tipe lain". Saya langsung replay menanyakan: "bagaimana cara returnya, apakah ditukar setelah barang dikirim?". Kata ATS: "Iya via kurir, dan dikenakan biaya kirim lagi".

Finaly saya jawab ke ATS: "Wah, kalau dikenai biaya kurir lagi mending nggak usah deh. Belum tentu nanti pas barang itu sampai ke tangan saya cocok/bisa dipakai. Kalau nggak, ntar diretur lagi dan kena biaya kurir lagi. Biar deh, LCD nya buat kenang-kenangan aja, supaya saya tidak order barang lagi via ATS dan saya kasih tau juga ke orang lain supaya ati-ati kalau order barang via ATS".

Gicu deh ceritanya. Jadi ati-ati aja kalau order barang di ATS-COM. Oce....

03 May 2006

Mahasiswa di Jogja (sebagian kecil)

Menghabiskan sebagian umur di Jogja memang menancapkan banyak kenangan. Manis - pahit - sedang - kecut, wis campur aduk kayak gudeg yang sudah dipanasi dua hari. Lebur membubur. Hanya suwiran ayam merambut di atasnya dan sembulan lombok rawit berwarna merah kempos yang membuatnya nampak manis.

Rasanya tiap tahun datang ribuan orang lulusan SMA dari seluruh pelosok negeri tumplek blek nyari kost. Kulitnya hitam-putih-kuning, semua dengan segala kebiasaannya. Membaur dalam satu kost yang berkamar dua puluhan memang sedikit memerlukan waktu. Belum lagi masalah dialek, memerlukan seni tersendiri untuk memahaminya hingga kita tertawa.

Mengamati kelakuan seluruh manusia rasanya bisa diwakilkan dari situasi di Jogja. Pinter - Alim - Nakal - Mabok - Judi - Playboy...wis lengkap. Inti dari semua kelakuan itu adalah "siasat" meskipun tanpa disadari.

Sing pinter memang pinginnya cepat lulus. Sing alim memang bawaannya begitu. Sing mabok biasanya kelebihan duit dan tinggal kirim kilat khusus, dalam waktu seminggu sudah ada klakson motor oranye di depan pintu....pos-pos... Datang dah si wesel. Memang di kampungnya sana ada pohon uang yang tinggal digoyang.

Jaman sekarang, rasanya sulit buat mahasiswa yang hidupnya boros. Telpon sudah ada di mana-mana. Henpon itu seperti indomie jaman kita dulu....semua punya. Dengan adanya alat komunikasi, semakin sulit mendramatisir keadaan. Mau bohong takut dosa, mau memelas kok nggak bakat. Beda dengan surat. Tulis saja uang sudah habis, maka orang di kampung akan kalang kabut. Sampainya surat memerlukan waktu 3 - 4 hari, jadi dikampung mengira selama itu anaknya nggak makan. Dijamin segera dikirim sepanjang enolnya dibawah lima.

Kyu - kyu adalah salah satu permainan yang populer di kos-kosan. Puteran uangnya cepat, lebih cepat lagi puteran barang. Seninya ada dimlirit kartu hingga nyembul buletan abange. Semua yang ada di kamar pernah sekolah. Mesin tik, motor, tv. Sekolahannya banyak, ada di belakang pasar sentul, bausasran, tugu ngulon, kota gede....semua diterima. Paling deg degan kalo nyekolahkan tv. Maksudnya tv rusak. Beli aja tv rusak, poles dikit dan bawa ke sekolahan di atas jam 12. Dulu, siaran siang hanya ada TPI dan hanya sampai jam 12. Sang petugas dengan gaya dan keyakinan penuh mencolokkan setrumnya persis di depan kita. "Urip, apik" serunya kepada penaksir di loket. Padahal yang muncul hanya gambar semut. Coba deh test ntar malam. Pasti semut juga yang keluar. "Titip ya pak...." dalam hati sambil mesem.

Sekolahan swasta juga ada. Namanya Bu Jangkrik. Beliau ini merk minded. Bagi yang punya kawan pandai elektronik, inilah ladangnya. Bikin tipdek, beli casing sony bawa ke utaranya stasiun tugu. Mesti untung di atas 40% . Bagi yang punya BPKB tapi nggak punya motor, modalnya cuma bikin plat di rombong pinggir jalan, samakan dengan nomor di BPKB lalu pinjam motor teman yang sama mereknya. Tinggal dibawa ke Bu Jangkrik. Jadilah BPKB tadi sebagai jaminan. Ambil dah bu....Kasian si Ibu ini...kalah cepat informasinya.

Kalo mau nonton balapan asu juga ada. Jadwalnya malam kemis jam 11 malam. Tempatnya di samping jembatan layang dekat bioskop mataram. Di situ agen besar SDSB. Semua orang ngumpul ndengarkan siaran radio abis berita jam 11: "ya...diputar...bola sudah masuk semua...9..0..8..3..2..3..4..2..1..1..4.." Habis itu mulailah terdengar semua pisuhan. Itulah yang disebut dengan balapan asu.

Mau kenyang dengan bayaran murah? Caranya gampang. "Mbak, tandhuk seperapat mawon..." Dapatlah kita nasi tambahan separo dengan tarif seperapat. Susah le nakar seperapat.

Iseng nggak bisa tidur, muter aja naik motor rame-rame di sekitar SMA 3. Di situ mesti ada seorang Ibu pakai jeans dengan kaos krah werno abang. Atribut lainnya adalah payung. Namanya Yu Dharmi. Kabar terakhir, beliau jadi simpatisan salah satu partai besar.

Ini bukan catatan kriminal, dan kalo ada pak polisi yang membaca tulisan ini harap jangan diproses. Percuma....semua barang bukti sudah lenyap pak. Maaf ya pak.