28 January 2006

Memo from God

To : All_user_
Date : Saat ini
From : Penciptamu
Subject : Dirimu sendiri
Reference : Hidup ini

AKUlah penciptamu. Aku akan turut campur dalam segala permasalahan hidupmu. Ingat, Aku tidak membutuhkan bantuanmu.
Jika engkau menghadapi situasi sulit yang tidak bisa engkau pecahkan, masukkan ke kotak SFGTD (something for God to do)-mu. Semua masalah akan terselesaikan, namun bukan menurut ukuran waktumu tapi waktuKU.

Sekali engkau masukkan masalah ke dalam kotak SFGTD-mu, engkau tidak perlu lagi melanjutkan kekuatiranmu. Lebih baik engkau terjunkan dirimu melanjutkan peran hidupmu saat ini.

Jika engkau terjebak kemacetan, jangan bringas. Karena ada orang-orang yang memang ditetapkan mendahuluimu untuk kepentingan yang mengungkapkannya saja dia sudah tidak mampu.

Saat engkau merasa hari-hari di kantormu tidak begitu baik, pikirkanlah orang-orang lain yang keluar dari kantor beberapa tahun lalu

Ketika hubunganmu memburuk, pikirkanlah orang-orang yang sudah lupa rasa mencintai dan dicintai.

Saat engkau masih bisa menggunakan waktu akhir pekan untuk liburanmu; engkau masih lebih beruntung dari wanita penjahit yang bekerja 12 jam sehari, 7 hari seminggu demi anak-anaknya.

Saat mobilmu rusak, pikirkanlah orang yang bahkan untuk berjalan saja dia sudah tidak mampu lagi.

Ketika engkau berkaca di cermin merapikan rambutmu, pikirkanlah orang yang sedang sakit kanker yang selalu berharap rambutnya segera tumbuh.

Ketika engkau merasa menjadi korban dari kesalahan, kegetiran, pengabaian, ketidak-nyamanan orang lain, ingatlah sesuatu atau seseorang dapat saja salah, dan mungkin engkau salah satunya.

Banyak hal yang dapat kita jadikan sebagai bahan renungan agar senantiasa disamping kita selalu berjuang menuju hidup yang lebih baik, kita selalu mensyukuri hidup ini.

27 January 2006

Ultah Eyang Putri

Tanggal 17 Januari 2006 Eyang Putri saya ulang tahun ke 85. Namun syukurannya baru dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 21 Januari 2006, jam 16.00, di rumah eyang di daerah Pisangan Baru Timur (Kb. Sereh) Jakarta Timur.

Alhamdulillah sebagian besar anak/cucu/buyutnya hadir hari itu, yaitu:
Anak/mantu:
1. Ibu saya, yaitu istri dari alm. ayahanda Sri Herawanto yang merupakan anak ke-1 dari Eyang.
2. Bu Wei, yaitu istri dari alm. om Kuncoro yang merupakan anak ke-2 dari Eyang.
3. Bulik Tuti, yaitu anak ke-3 dari Eyang, istri dari alm. om Sugandhi.

Cucu:
1. Saya (cucu tertua) beserta istri saya (Hesti).
2. De Nia (adik saya).
3. De Ambar (mantunya bu Wei).
4. De Ratih (anaknya bu Wei), masih sendiri nih...ada yang minat....? :)
5. De Aji (anaknya bulik Tuti) beserta istrinya (de Susi).
6. De Santi (anaknya bulik Tuti).
7. De Aryo (anaknya bulik Tuti) beserta istrinya (de Dewi).
8. De Dani (anaknya bulik Tuti) beserta suaminya (bang Dame).
9. De Fitri (anaknya bulik Tuti) beserta suaminya (de Sofi).

Buyut:
1. Fiya dan Bita (anak saya).
2. Bimo (anaknya de Nia).
3. Adit (anaknya de Wahyu).
4. Nindi (anaknya de Aji).
5. Si kembar Mahesa dan Mahendra (anaknya de Santi).
6. Kaila dan Rafa (anaknya de Dani).
7. Fifi (anaknya de Fitri).

Sementara yang tidak dapat hadir yaitu:
1. De Wawan (adik saya) dan istrinya (de Upi), serta anaknya (Yazid dan Aziz), yang tinggal di Semarang.
2. De Budi (suaminya de Nia).
3. De Handoko (adik saya) dan istrinya (de Yulis), yang tinggal di Jepara.
4. De Ino (suaminya de Santi).
5. De Ronggo (anaknya bulik Tuti).

Saya do'akan jika Eyang Putri masih diberi umur panjang oleh Allah swt, semoga Eyang Putri selalu diberikan kesehatan oleh Allah swt. Amin.
HUT ke 85 Eyang Putri HUT ke 85 Eyang Putri HUT ke 85 Eyang Putri

20 January 2006

Dalam 7 hari yg lalu & mungkin akan terulang

Hari ke-1, tahajudku tetinggal.
Dan aku begitu sibuk akan duniaku.
Hingga zuhurku, kuselesaikan saat ashar mulai memanggil.
Dan sorenya kulewati saja masjid yang mengumandangkan azan magrib.
Dengan niat kulakukan bersama isya itupun terlaksana setelah acara tv selesai.

Hari ke-2, tahajudku tertinggal lagi.
Dan hal yang sama aku lakukan sebagaimana hari pertama.

Hari ke-3 aku lalai lagi akan tahujudku.
Temanku memberi hadiah novel best seller yang lebih dari 200 halaman.
Dalam waktu kurang dari 1 hari aku telah selesai membacanya.
Tapi... enggan sekali aku membaca Al-qur'an walau cuma 1 juzz.
Al-qur'an yang 114 surat, hanya 1, 2 surat yang kuhapal itupun dengan terbata-bata.
Tapi... ketika temanku bertanya ttg novel tadi betapa mudah dan lancarnya aku menceritakan.

Hari ke-4, kembali aku lalai lagi akan tahajudku.
Sorenya aku datang ke selatan Jakarta dengan niat mengaji.
Tapi kubiarkan ustazdku yang sedang mengajarkan kebaikan.
Kubiarkan ustadzku yang sedang mengajarkan lebih luas tentang agamaku.
Aku lebih suka mencari bahan obrolan dengan teman yang ada disamping kiri & kananku.
Padahal ba'da magrib tadi betapa sulitnya aku merangkai kata-kata untuk kupanjatkan saat berdoa.

Hari ke-5, kembali aku lupa akan tahajudku.
Kupilih shaf paling belakang dan aku mengeluh saat imam sholat jum'at kelamaan bacaannya.
Padahal betapa dekat jaraknya aku dengan televisi dan betapa nikmat, serunya saat perpanjangan waktu sepak bola favoritku tadi malam.

Hari ke-6, aku semakin lupa akan tahajudku.
Kuhabiskan waktu di mall & bioskop bersama teman2ku.
Demi memuaskan nafsu mata & perutku sampai puluhan ribu tak terasa keluar.
Aku lupa.. waktu diperempatan lampu merah tadi saat wanita tua mengetuk kaca mobilku.
Hanya uang dua ratus rupiah kuberikan itupun tanpa menoleh.

Hari ke-7, bukan hanya tahajudku tapi shubuhkupun tertinggal.
Aku bermalas2an ditempat tidurku menghabiskan waktu.
Selang beberapa saat dihari ke-7 itu juga, aku tersentak kaget mendengar khabar temanku kini telah terbungkus kain kafan padahal baru tadi malam aku bersamanya, & ¾ malam tadi dia dengan misscallnya mengingat aku tentang tahajud.

Kematian kenapa aku baru gemetar mendengarnya?
Padahal dari dulu sayap2nya selalu mengelilingiku dan dia bisa hinggap kapanpun dia mau.

¼ abad lebih aku lalai....
Dari hari ke hari, bulan dan tahun.
Yang wajib jarang aku lakukan apalagi yang sunah.
Kurang mensyukuri walaupun KAU tak pernah meminta.
Berkata kuno akan nasehat ke-2 orang tuaku.
Padahal keringat & airmatanya telah terlanjur menetes demi aku.

Ya ALLAH andai ini merupakan satu titik hidayah.
Walaupun imanku belum seujung kuku hitam.
Aku hanya ingin detik ini hingga nafasku yang saat nanti tersisa.
Tahajud dan sholatku meninggalkan bekas.
Saat aku melipat sajadahku.....

19 January 2006

Renungan Untuk Suami-Istri & Calon Suami-Istri

Untuk suami, renungkanlah...
Pernikahan atau perkawinan menyingkap tabir rahasia, bahwa isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, tidaklah setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah.
Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama.
Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya. Isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya.

Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya. Seketika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Seandainya isteri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya.

Pernikahan atau perkawinan menginsyafkan kita perlunya iman dan taqwa, untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah swt.
Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa, bahwa kamu bukanlah Rasulullah saw. pun bukanlah saiyyidina Ali karamallahhuwajhah.. cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi suami yang soleh... amin...

Untuk isteri, renungkanlah...
Pernikahan atau perkawinan membuka tabir rahasia, bahwa suami yang kamu nikahi tidaklah semulia Muhammad saw, tidaklah setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayyub, ataupun segagah Musa, apalagi setampan Yusuf.
Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita kewajiban bersama.
Suami menjadi pelindung, kamu menjadi penghuninya. Suami adalah nakhoda kapal, kamu navigatornya. Suami bagaikan balita yang nakal, kamu adalah penuntun kenakalannya. Saat suami menjadi raja, kamu nikmat anggur singgahsananya. Seketika suami menjadi bisa, kamulah penawar obatnya. Seandainya suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatinya.

Pernikahan atau perkawinan mengajar kita perlunya iman dan taqwa, untuk belajar meniti sabar dan ridho Allah swt.
Karena memiliki suami yang tak segagah mana, justru kamu akan tersentak dari alpa, bahwa kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna didalam menjaga, pun bukanlah Hajar yang
begitu setia didalam sengsara.. cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi solehah... amin...

Ya Allah, jadikanlah keluargaku sakinah mawaddah warohmah dan hindarkanlah kami dari siksa narMu. Amiin.

oleh: AA Abdurrahman.

18 January 2006

Entrepreneur Kreatif

Kalau, anda berani tampil beda, itu berarti Anda memiliki jiwa entrepreneur.

Dunia entrepreneur merupakan dunia tersendiri yang unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut selalu kreatif setiap waktu. Dengan kreativitasnya, tidak mustahil akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau banyak orang karena mengaguminya, dan selanjutnya akan mengikutinya.

Memang, kita akui bahwa menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Digambarkan, seseorang yang akan terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Hal semacam itu masih harus ia lakukan paling sedikit untuk kurun waktu kurang lebih 2 tahun pertama Berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.

Apalagi dalam melakukan bisnis modern, tidak mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa kemampuan menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. walaupun itu hanya merupakan gabungan dari berbagai unsur yang telah ada, ke dalam bentuk baru yang berbeda. Dari kreativitas akan muncul barang, jasa atau ide baru sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dan dari kreativitas itu pula akan muncul cara-cara baru - mekanisme kerja atau operasi kerja - untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Pada dasarnya, kita semua kreatif. Tentu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saya sependapat dengan Raudsepp, seorang peneliti dari Princeton Research Inc, yang mengatakan, bahwa kemampuan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada seluruh umat di muka bumi ini. Kreativitas bak sebuah sumber mata air, yang tentunya jangan sampai kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita harus tetap belajar dan menggali terus kreativitas tersebut.

Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, dimana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, maka saya rasa lebih baik bersiaplah anda untuk menjadi entrepreneur. Itu sebabnya, mengapa ada yang menyebut wirausahawan itu sama dengan orang aneh. Namun, kita jangan berprasangka buruk dengan perkataan tersebut. Sebab, di balik kata itu tersembunyi kekuatan yang dimiliki seorang entrepreneur dari kebanyakan orang.

Banyak contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda. Anda tidak perlu takut diremehkan atau dihina orang lain. "Ide gila" yang Anda sampaikan itu boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak orang. Orang lain akan gigitjari ketika melihat keberhasilan Anda, dan mungkin saja mereka akan berguman: "Mengapa hal seperti itu dulunya tidak terpikirkan oleh saya?"

Kalau Anda berani tampil beda. Itu berarti, Anda akan memiliki jiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang mengatakan, bahwa keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik dalam meniti tambang tipis hingga sampai ke tujuan, ia bukannya menghabiskan waktu dengan perasaan khawatir, tapi konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Dan, yang lebih penting bagi kita adalah sebaiknya kita jangan malu akan kesalahan yang kita buat. Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu dapat memberikan pelajaran berharga.

Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir tidak mungkin diatasi. Sebab dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru tidak sesuai rencana. Karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bisa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya. Dan, saya berpendapat, bahwa seorang entrepreneur juga tidak boleh gampang berputus asa. Ia harus yakin dengan kreativitasnya, pasti ada jalan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

(From: indoentrepreneur Moderator)

17 January 2006

Citra Manusia Bermotivasi Superior

Setiap manajer dan eksekutif/pimpinan pada umumnya tahu benar bahwa karyawan bermotivasi superior merupakan aset sejati. Sedangkan karyawan bermotivasi rendah adalah sumber masalah dan penyakit. Ia membuat pusing rekan sekerjanya, bikin susah atasannya, bikin marah pelanggannya.

Mengapa orang bermotivasi superior merupakan aset?
Setidaknya karena sepuluh citra berikut:

Pertama, orang bermotivasi superior adalah bagian dari penyelesaian masalah, andalan bagi upaya mengejar prestasi.
Sedangkan orang bermotivasi rendah adalah bagian dari masalah, tidak bisa diandalkan untuk proyek-proyek rintisan karena sikap mentalnya didominasi oleh pikiran "apa untungnya buat aku?"

Kedua, orang bermotivasi superior bekerja dengan semangat I am doing my best? my utmost? sehingga kualitas kerjanya tinggi. Artinya, nilai tambah dirinya tinggi.
Tetapi orang bermotivasi rendah bekerja seadanya, ala kadarnya, minimalis. Pekerjaannya tidak bermutu. Nilai tambahnya rendah.

Ketiga, orang bermotivasi superior memiliki disiplin tinggi, sehingga ia bisa menjadi contoh bagi orang lain. Ia bersemangat, menularkan antusiasme kepada sekitarnya.
Tetapi orang bermotivasi rendah bersikap seenaknya, lesu darah, malas, dan gemar mencari kambing hitam bila pekerjaannya tidak selesai. Ia juga suka beredar dan menebarkan virus beracun dengan kebiasaan 5-ng (ngeluh, ngedumel, ngegossip, ngomel, ngeyel).

Keempat, orang bermotivasi superior gigih menghadapi masalah, kreatif memecahkan problem, dan jeli melihat peluang dalam setiap kesulitan.
Tetapi orang bermotivasi rendah gampang menyerah, tidak kreatif, dan selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang.

Kelima, orang bermotivasi superior cepat maju karirnya karena ia rajin belajar, gemar berguru, dan senang mengasah kemampuan dirinya.
Tetapi orang bermotivasi rendah lambat majunya karena ia malas belajar, ogah berguru dan segan memperbarui keterampilan. Ia tergantung pada orang lain sehingga malah jadi beban bagi pimpinannya.

Keenam, orang bermotivasi superior masuk kantor lebih awal dan pulang lebih sore sampai tugasnya tuntas. Produktivitasnya tinggi.
Tetapi orang bermotivasi rendah suka datang terlambat, suka curi-curi waktu, tidak sabar menunggu usai jam kantor, dan sangat senang jika ada hari kejepit.

Ketujuh, orang bermotivasi superior punya sense of belonging yang besar; ia turut memelihara, merawat dan membesarkan perusahaan dengan sikap menyayangi.
Tetapi orang bermotivasi rendah tidak peduli pada organisasinya, miskin sense of belonging dan memperlakukan perusahaannya sebagai sapi perahan.

Kedelapan, orang bermotivasi superior tidak memerlukan pengawasan. Ia dapat bekerja mandiri sehingga energi dan waktu pemimpin dapat digunakan untuk hal lain yang lebih penting.
Tetapi orang motivasi rendah bagaikan "kuda liar" yang senantiasa memerlukan pengawasan, tali-les-dan-kekang. Waktu atasan banyak habis untuk mengawasi mereka.

Kesembilan, orang bermotivasi superior, hatinya dipenuhi oleh emosi gembira, semangat dan suka cita. Loyalitasnya tulus.
Tetapi orang bermotivasi rendah tidak pernah puas. Ia selalu resah. Setiap hari rajin membaca iklan lowongan kerja. Loyalitasnya cuma sebatas ada kesempatan baru di tempat lain. Ia siap meloncat setiap saat jika keadaan sudah dinilainya menguntungkan.

Terakhir, orang bermotivasi superior dapat berkonsentrasi pada pekerjaannya sehingga hasil kerjanya bermutu dan produktif.
Tetapi orang bermotivasi rendah gampang kejangkitan isu, takut pada banyak hal, cepat merasa bosan, dan suka berpikir negatif.

Jadi secara umum, pentinglah bagi siapa saja untuk tahu bagaimana memotivasi diri sendiri, memotivasi orang lain, bahkan memberdayakan seluruh eselon organisasi dalam rangka meraih prestasi dan keunggulan.

Sumber: Citra Manusia Bermotivasi Superior oleh Jansen H Sinamo, Direktur Jansen Sinamo WorkEthos Training Center.

12 January 2006

10 Ciri Orang yang Berfikir Positif

Semua orang yang berusaha meningkatkan diri dan ilmu pengetahuannya pasti tahu bahwa hidup akan lebih mudah dijalani bila kita selalu berpikir positif. Tapi, bagaimana melatih diri supaya pikiran positiflah yang 'beredar' di kepala kita, tak banyak yang tahu. Oleh karena itu, sebaiknya kita kenali saja dulu ciri-ciri orang yang berpikir positif dan mulai mencoba meniru jalan pikirannya.

1. Melihat masalah sebagai tantangan
Bandingkan dengan orang yang melihat masalah sebagai cobaan hidup yang terlalu berat dan bikin hidupnya jadi paling sengsara sedunia.

2. Menikmati hidupnya
Pemikiran positif akan membuat seseorang menerima keadaannya dengan besar hati, meski tak berarti ia tak berusaha untuk mencapai hidup yang lebih baik.

3. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan ide Karena dengan begitu, boleh jadi ada hal-hal baru yang akan membuat segala sesuatu lebih baik.

4. Mengenyahkan pikiran negatif segera setelah pikiran itu terlintas di benak 'Memelihara' pikiran negatif lama-lama bisa diibaratkan membangunkan singa tidur. Sebetulnya tidak apa-apa, ternyata malah bisa menimbulkan masalah.

5. Mensyukuri apa yang dimilikinya
Dan bukannya berkeluh-kesah tentang apa-apa yang tidak dipunyainya

6. Tidak mendengarkan gosip yang tak menentu Sudah pasti, gosip berkawan baik dengan pikiran negatif. Karena itu, mendengarkan omongan yang tak ada juntrungnya adalah perilaku yang dijauhi si pemikir positif.

7. Tidak bikin alasan, tapi langsung bikin tindakan Pernah dengar pelesetan NATO (No Action, Talk Only), kan? Nah, mereka ini jelas bukan penganutnya.

8. Menggunakan bahasa positif
Maksudnya, kalimat-kalimat yang bernadakan optimisme, seperti "Masalah itu pasti akan terselesaikan," dan "Dia memang berbakat."

9. Menggunakan bahasa tubuh yang positif Di antaranya adalah senyum, berjalan dengan langkah tegap, dan gerakan tangan yang ekspresif, atau anggukan. Mereka juga berbicara dengan intonasi yang bersahabat, antusias, dan 'hidup'.

10. Peduli pada citra diri
Itu sebabnya, mereka berusaha tampil baik. Bukan hanya di luar, tapi juga di dalam.

06 January 2006

DOWNLOAD

Pelajaran Membaca Huruf Arab untuk Pemula:
Buku ini dimulai dengan pengenalan huruf Arab (alif, baa, taa...) hingga pengenalan tanda baca (fathah, kasrah, dhammah...), kemudian pembentukan kata, hingga diharapkan pembaca mampu untuk membaca huruf Arab. Dan yang terpenting, membaca Al Qur'an, insya Allah.

36 halaman, format Adobe Acrobat 5, ukuran file 4,6 MB
[Download]


Pelajaran Bahasa Arab:
- Seperti yang diajarkan di Universitas Islam di Madinah
- Buku ini tersedia untuk didownload atas ijin dari pengarangnya
- Pengarang buku: Shaykh Dr. V. 'Abdur-Raheem

- Pelajaran Bahasa Arab, Buku 1 [Download]
- 127 halaman, format Adobe Acrobat 5, ukuran file 8,2 MB

- Pelajaran Bahasa Arab, Buku 2 [Download]
- 223 halaman, format Adobe Acrobat 5, ukuran file 14,3 MB

- Pelajaran Bahasa Arab, Buku 3 [Download]
- 151 halaman, format Adobe Acrobat 5, ukuran file 13,2 MB

File diperoleh dari http://www.fatwa-online.com/

05 January 2006

Jadilah Seperti Lebah

"Perumpamaan seorang Mukmin bagaikan lebah, ia tidak makan kecuali yang baik dan tidak memberi kecuali yang baik." (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Redaksi hadis ini terbilang singkat. Walau begitu makna yang dikandungnya cukup dalam dan luas. Setidaknya ada dua pesan dalam hadis ini.

Pertama, seorang Muslim harus selektif dalam menerima sesuatu; entah itu berupa pemikiran, budaya, sampai makanan. Ia hanya akan menerima yang baik saja. Standar yang digunakannya adalah Alquran dan sunah. Selama yang ia dapati itu sesuai dengan keduanya, maka ia akan terima. Namun tatkala bertentangan dengan keduanya, ia tidak ragu untuk menolaknya.

Pada saat sekarang, umat Islam tengah dihadapkan pada derasnya arus informasi dan masifnya ekspansi Barat. Ekspansi tersebut bukan hanya sebatas budaya, tapi telah menyentuh pula wilayah akidah. Di sinilah prinsip selektifitas menjadi sangat penting. Dengan memiliki sikap selektif, diharapkan, umat tidak menjadi pengikut buta peradaban Barat. Sebaliknya, mereka pun tidak menutup mata dan telinga dari nilai-nilai positif yang ada dalam peradaban tersebut.

Prinsip selektivitas adalah modal berharga bagi umat Islam untuk menjadi umatan wasathan (umat pertengahan). Allah SWT berfirman, "Dan demikianlah kami jadikan kalian umat pertengahan..." (QS Al-Baqarah[2]: 143).

Kedua, seorang Mukmin tidak memberikan sesuatu kepada yang lainnya kecuali yang baik. Seorang Muslim dilarang menjadi biang kesusahan bagi orang lain. Ia harus tampil menjadi solusi bagi kesusahan orang lain. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melepaskan kebingungan seorang muslim, maka Allah akan melepaskan satu kebingungan dari kebingungan-kebingungan di hari akhir" (HR Bukhari dan Muslim).

Atau paling tidak orang lain merasa aman dari lidah serta tangannya. "Muslim itu adalah orang yang yang Muslim lainnya merasa selamat dari lidah dan tangannya dan orang berhijrah adalah orang yang meninggalkan larangan Allah" (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam konteks keumatan, Allah SWT menjuluki umat Islam sebagai khairu ummah atau umat yang terbaik (QS Ali Imran [3]: 110). Mereka dilahirkan untuk umat manusia dan mereka hanya akan memberikan yang terbaik untuk umat manusia.

Sejarah mencatat bahwa sejak peradaban Islam muncul dan berkembang, peradaban lain pun merasakan manisnya. Ilmu-ilmu pengetahuan yang sekarang berkembang di Barat tidak bisa dilepaskan dari campur tangan ilmuwan-ilmuwan Islam pada abad pertengahan. Ibnu Rusyd, Al-Khawarizmi, Ibnu Sina adalah sedikit ilmuwan Muslim yang memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan peradaban Barat.

Ketika prinsip ini diyakini dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, maka umat Islam dapat menjadi umatan wasathan; dan pada saat yang sama menjadi umat yang memberikan pencerahan kepada umat yang lain. Wallahu a'lam bish-shawab.

sumber: www.republika.co.id

04 January 2006

Ketika Tuhan Mencipta Indonesia

Suatu hari Tuhan tersenyum puas melihat sebuah planet yang baru saja diciptakan-Nya. Malaikat pun bertanya, "Apa yang baru saja Engkau ciptakan, Tuhan?"

"Lihatlah, Aku baru saja menciptakan sebuah planet biru yang bernama Bumi," kata Tuhan sambil menambahkan beberapa awan di atas daerah hutan hujan Amazon.

Tuhan melanjutkan, "Ini akan menjadi planet yang luar biasa dari yang pernah Aku ciptakan. Di planet baru ini, segalanya akan terjadi secara seimbang.

Lalu Tuhan menjelaskan kepada malaikat tentang Benua Eropa. Di Eropa sebelah utara, Tuhan menciptakan tanah yang penuh peluang dan menyenangkan seperti Inggris, Skotlandia dan Perancis. Tetapi di daerah itu, Tuhan juga menciptakan hawa dingin yang menusuk tulang.

Di Eropa bagian selatan, Tuhan menciptakan masyarakat yang agak miskin, seperti Spanyol dan Partugal, tetapi banyak sinar matahari dan hangat serta pemandangan eksotis di Selat Gibraltar. Lalu >malaikat menunjuk sebuah kepulauan sambil berseru, "Lalu daerah apakah itu Tuhan?"

"O, itu," kata Tuhan, "itu Indonesia. Negara yang sangat kaya dan sangat cantik di planet bumi. Ada jutaan flora dan fauna yang telah Aku ciptakan di sana. Ada jutaan ikan segar di laut yang siap panen. Banyak sinar matahari dan hujan. Penduduknya Kuciptakan ramah tamah, suka menolong dan berkebudayaan yang beraneka warna. Mereka pekerja keras, siap hidup sederhana dan bersahaja serta mencintai seni."

Dengan terheran-heran, malaikat pun protes, "Lho, katanya tadi setiap negara akan diciptakan dengan keseimbangan. Kok Indonesia baik-baik semua. Lalu dimana letak keseimbangannya?"

Tuhan pun menjawab dalam bahasa Inggris, "Wait till you see the idiots I put in the government."

01 January 2006

HAPPY NEW YEAR

Selamat menjelang tahun baru 2006.
Semoga tahun 2006 menjadi tahun yang lebih baik buat kita
dari segi iman, taqwa, kesehatan dan rezeki.
Amin.

Malaikat di Rumahmu

Suatu hari seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia. Dia bertanya kepada Tuhan : "Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana, saya begitu kecil dan lemah?"
Dan Tuhan menjawab: "Saya telah memilih satu malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu."

Bayi: "Tapi disini, di dalam syurga, apa yang pernah saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa. Ini sudah cukup bagi saya untuk berbahagia."
Tuhan: "Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari. Dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan menjadi lebih berbahagia."

Bayi: "Dan bagaimana saya bisa mengerti saat orang-orang berbicara kepadaku jika saya tidak mengerti bahasa mereka?"
Tuhan: "Malaikatmu akan berbicara kepadamu dengan bahasa yang paling indah yang pernah kamu dengar; dan dengan penuh kesabaran dan perhatian, dia akan mengajarkan bagaimana cara kamu berbicara."

Bayi: "Dan apa yang akan saya lakukan saat saya ingin berbicara kepadaMu?"
Tuhan: "Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa."

Bayi: "Saya mendengar bahwa di Bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungi saya?"
Tuhan: "Malaikatmu akan melindungimu, walaupun hal tersebut mungkin dapat mengancam jiwanya."

Bayi: "Tapi, saya pasti akan merasa sedih karena tidak melihatMu lagi."
Tuhan: "Malaikatmu akan menceritakan padamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaKu, walaupun sesungguhnya Aku akan selalu berada di sisimu."

Saat itu Syurga begitu tenangnya sehingga suara dari Bumi dapat terdengar, dan sang bayi bertanya perlahan, "Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah Kamu memberitahuku nama malaikat tersebut?
Tuhan: "Kamu akan memanggil malaikatmu, Ibu."

Ingatlah selalu kasih sayang ibu, berdoalah untuknya dan cintailah dia sepanjang masa.